Aktivitas warga terganggu akibat pekatnya kabut asap yang menjadi dampak karhutla.
Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Pontianak, Kalimantan Barat, semakin pekat dan mengganggu aktivitas masyarakat. Sejumlah sekolah bahkan telah meliburkan kegiatan belajar mengajar untuk menghindari gangguan kesehatan akibat asap.
"Subuh ini udara makin tebal. Ketika menuju ke masjid untuk salat Subuh dari rumah sangat terasa bau asap yang dihirup," kata Tomi Parit, seorang warga Pontianak, Selasa (13/8).
Menurutnya, jarak pandang juga semakin pendek akibat tebalnya kabut asap. Dia memperkirakan pandangan mata hanya mampu menembus jarak sekitar 150 hingga 200 meter.
Tomi mengakui kegiatannya sehari-hari menjadi terganggu akibat kabut asap yang terjadi. Namun, dia mengkhawatirkan dampak kesehatan bagi dirinya dan keluarga.
"Saya dengar-dengar sudah ada beberapa teman yang radang tenggorokan dan lainnya akibat kabut asap," ujarnya.