Nasional

Kisah kapal selam Indonesia: Terkuat di Asia Tenggara pada 1960-an

Indonesia pernah memiliki 12 kapal selam militer. Kini, tinggal hanya empat, setelah Nanggala 402 tenggelam.

Kamis, 29 April 2021 14:11

Pada 1963, bersama lima orang wartawan, sastrawan Motinggo Boesje diundang Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) untuk melakukan reportase latihan Operasi Uratnadi. Mereka ikut kapal KRI Ratulangie, yang merupakan induk semang kapal selam. Kemudian, Motinggo menyelam bersama kapal selam Nanggala.

Latihan ALRI tersebut dilakukan sebagai persiapan konfrontasi dengan Malaysia. Motinggo berada di kapal selam Nanggala dari Juli hingga Agustus 1963. Pengalaman itu kemudian ia kisahkan dalam buku 888 Djam di Lautan (1963).

Di masa itu, Indonesia dikenal sebagai negara yang digdaya armada lautnya. Dalam buku Menuju Negara Maritim: Kajian Strategis Mewujudkan Poros Maritim Dunia (2018), Darmawan menyebut, Indonesia merupakan negara pertama di Asia Tenggara yang mengoperasikan kapal selam.

“Indonesia pernah mempunyai armada bawah laut terkuat di kawasan pada era 1960-an dan menjadi satu-satunya negara di belahan selatan yang punya 12 kapal selam kelas Whiskey,” tulis Darmawan.

Kapal selam itu didatangkan, seiring ketegangan dengan Belanda yang masih bercokol di Irian Barat, pada akhir 1950-an hingga awal 1960-an.

Fandy Hutari Reporter
Fandy Hutari Editor

Tag Terkait

Berita Terkait