Ponpes Al-Zaytun dalam beberapa waktu terakhir menjadi sorotan publik karena dinilai mengajarkan ajaran Islam yang menyimpang.
Kementerian Agama (Kemenag) meminta guru-guru Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat (Jabar) mengajarkan sikap moderat kepada para santri. Pun harus berhati-hati dalam bertutur kata dan bersikap karena bisa ditiru peserta didik.
"Guru madrasah memiliki peran penting untuk memberikan pemahaman yang toleran sejak dini kepada peserta didik. Guru madrasah harus berhati-hati dalam berbicara kepada siswa karena apa yang diucapkan oleh guru bisa jadi kenyataan," ujar Direktur GTK Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kemenag, M. Zain.
Dalam Rapat Koordinasi-Sharing Direktorat GTK Madrasah yang melibatkan 40 guru MI, MTs, dan MA Al-Zaytun itu, Zain juga mengajak peserta didik dapat memahami minat, bakat, dan kemampuan para murid.
"Semisal ada murid yang suka matematika, sains, bahasa, melukis, dan lain-lain. Guru harus bisa memfasilitasi itu. Dengan demikian, Kecerdasan-kecerdasan siswa bisa terekspos dan dimaksimalkan," tuturnya, menukil situs web Kemenag.
Selain itu, ia menekankan pentingnya guru mewujudkan madrasah menjadi sekolah kreatif. Karenanya, penting menerapkan konsep "madrasahku surgaku" (madrasati jannati).