Rendahnya skor indeks tersebut dipengaruhi berbagai faktor dan masalah.
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengungkapkan terdapat lima provinsi dengan indeks inovasi terendah pada 2020. Yaitu, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kalimantan Barat (Kalbar), Maluku, Kalimantan Timur (Kaltim), dan Gorontalo.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendari, Agus Fatoni, menilai, rendahnya skor indeks tersebut dipengaruhi berbagai faktor. Misalnya, kurang maksimalnya pemerintah daerah (pemda) dalam melakukan pelaporan inovasi.
"Sering kali, Pemda tidak memenuhi persyaratan yang diberikan, kendati daerah tersebut sejatinya memiliki berbagai terobosan kebijakan. Bisa jadi pemda memiliki inovasi yang cukup banyak, tetapi tidak dilaporkan atau bisa saja dilaporkan tapi tidak evidence based dan ditunjang data-data pendukung yang ada," ucapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (17/6).
Agus meminta, pemda dengan perolehan skor indeks rendah untuk segera berbenah. Para kepala daerah tersebut diimbau bersinergi dengan perangkat daerah untuk melahirkan budaya inovasi.
Di sisi lain, peran dan fungsi litbang daerah perlu diperkuat untuk mendukung terobosan kebijakan melalui pengkajian dan penelitian. "Tahun ini, tahap penginputan data inovasi dalam indeks akan dimulai pada Mei hingga 13 Agustus 2021. Diharapkan semua pemda berpartisipasi," tutur Fatoni.