vaksinasi yang tersedia di fasilitas layanan kesehatan saat ini, memiliki keterbatasan pada vaksin dosis primer.
Capaian vaksinasi berdasarkan cakupan sasaran vaksinasi telah mencapai 73,28%. Namun, berdasarkan jumlah populasi di Indonesia baru 64,01% yang baru menerima vaksin Covid-19. Cakupan ini akan terkendala dengan situasi Covid-19 yang semakin melandai sehingga masyarakat enggan melakukan vaksinasi.
“Saat ini, kasus Covid-19 sudah turun secara signifikan, ini akan mengakibatkan isu bagi masyarakat bahwa pandemi sudah berakhir, sehingga merasa sudah tidak perlu melengkapi vaksinasi Covid-19, baik untuk melengkapi vaksin primernya (mencapai 70% populasi), maupun melengkapi dosis vaksin boosternya,” Plt. Direktur Pengelolaan Imunisasi Ditjen P2P Kementerian Kesehatan RI ujar dr. Prima Yosephine, MKM, melalui Talkshow: “Pemerataan Vaksinasi, Kunci Menuju Endemi, pada Senin (7/11).
Persoalan lainnya, beberapa waktu lalu telah terjadi fenomena stok vaksinasi yang kosong di beberapa lokasi daerah. Meski demikian, pihak Kemenkes akan melakukan pendekatan dengan pemerataan dan realokasi stok vaksinasi ke beberapa daerah yang memiliki stok vaksinasi minim.
“Saat ini, kita sudah kembali mendapatkan vaksin sebesar 5 juta dosis dan sudah kami sampaikan, edarkan, dan distribusikan ke provinsi-provinsi yang sudah mengajukan permintaan vaksinasi. Jadi, saat ini sudah ada dan siap tentunya untuk dilakukan percepatan-percepatan vaksinasi lagi, menyikapi keadaan yang sedang terjadi di negara kita,” kata Prima.
Pihaknya menyampaikan, vaksinasi yang tersedia di fasilitas layanan kesehatan saat ini, memiliki keterbatasan pada vaksin dosis primer, bukan keterbatasan dosis vaksinasi booster. Maka dari itu, ia mengimbau masyarakat untuk segera datang ke pusat vaksinasi terdekat untuk mendapatkan proteksi dikala subvarian baru, yaitu Omicron subvarian XBB yang akan terus bermutasi.