Pandemi memaksa Kemenristek melakukan percepatan dalam rangka menyiapkan ekosistem riset dan inovasi.
Menteri Ristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro memaparkan sejumlah program Prioritas Riset Nasional (PRN) juga sudah bisa dpada tahun ini. Di mana Kemenristek/BRIN memiliki target 49 produk dengan empat produk yang masuk ke dalam super prioritas.
“Produk yang masuk dalam super prioritas, katalis Merah-Putih yang dapat mengubah minyak inti sawit menjadi bahan bakar nabati, garam industri yang memiliki kandungan NaCl di atas 97%, drone Elang Hitam yang dapat terbang 27 jam dan dilengkapi senjata, serta pesawat Amphibi N219A yang dapat mendarat di pantai,” tuturnya dalam Outlook dan Review Kinerja Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional, Rabu (27/1).
Selain program PRN, Kemenristek/BRIN juga memiliki program lain yang akan berjalan hingga lima tahun ke depan, yaitu memberikan insentif kepada peneliti yang berprestasi dan produktif.
“Khususnya peneliti yang berhasil memuat artikelnya pada jurnal ilmiah internasional yang bereputasi. Pada 2020, kami berhasil memberikan Rp29,1 miliar untuk 586 artikel yang terbit tentang kesehatan dan obat-obatan,” kata dia.
Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, pandemi memaksa pihaknya melakukan percepatan dalam rangka menyiapkan ekosistem riset dan inovasi guna mendukung ekonomi Indonesia berbasis inovasi.