Bencana yang terjadi di Indonesia meningkat 16% pada 2022.
Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, menekankan pentingnya meningkatkan kewaspadaan guna menghadapi ancaman bencana. Terlebih, penanganan bencana merupakan salah satu agenda strategis pemerintah mengingat Indonesia merupakan negara rawan bencana tektonik, vulkanik, dan hidrometeorologi.
Berdasarkan Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bencana yang terjadi di Indonesia pada 2022 mengalami peningkatan 16% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini diikuti peningkatan masyarakat terdampak dan pengungsi mencapai 12%.
Beberapa upaya yang dilakukan Kementerian Sosial (Kemensos) dalam mengurangi risiko bencana adalah meningkatkan kesiapsiagaan serta mengubah pola pikir dan perilaku dalam penanggulangan bencana melalui Kampung Siaga Bencana (KSB). Lalu, mendorong pendirian lumbung sosial guna memastikan masyarakat di kawasan terisolasi tetap memperoleh akses bantuan.
Terkait hal tersebut, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos, Iyan Kusmadiana, memastikan kesiapan logistik kebencanaan akan terus ditingkatkan. Misalnya, penyiapan logistik di tingkat nasional berupa pangan, sandang, dan lainnya.
"Kami menyiapkan dukungan logistik ke sentra-sentra Kemensos dan juga lumbung sosial di seluruh Tanah Air," kata Iyan dalam keterangan resmi, Rabu (9/11).