Sekalipun terdapat perbedaan paham yang begitu hebat, orang yang berpuasa akan senantiasa cinta damai.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengajak umat muslim menjadikan Ramadan sebagai momentum untuk menjaga persatuan dan persaudaraan. Orang berpuasa pandai mengendalikan diri terutama dari emosi amarah dan kebencian.
Segala bentuk pertengkaran dan permusuhan akan dijauhi. Menurut Haedar, sekalipun terdapat perbedaan paham yang begitu hebat, orang yang berpuasa akan senantiasa cinta damai dan persaudaraan.
Dia mengatakan, setiap orang berpuasa pasti tidak ada tempat untuk amarah. Puasa mengajarkan hidup damai, rukun, bersatu, dan bersaudara.
"Puasa harus melahirkan gerakan sosial kebangsaan yang membuat kita kaum Muslim sebagai kekuatan perekat bangsa, dan pembawa perdamaian yang mencegah konflik," kata Haedar.
Puasa, lanjutnya, juga momentum untuk hidup penuh toleran. Perbedaan penentuan tanggal untuk hari-hari besar umat Islam, misalnya, tidak perlu menjadi bahan saling ejek.