A.M. Fatwa merupakan salah satu tokoh penting dalam proses reformasi 1998 yang menggulingkan rezim Orde Baru.
Kisah hidup dan pemikiran mantan Ketua Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Andi Mappetahang Fatwa atau A.M. Fatwa dihadirkan dalam buku autobigorafi dan biografi. Buku ini menampilkan sosok A.M Fatwa yang kritis dan terbuka di masa hidupnya.
"Pak A.M. Fatwa ini luar biasa. Saya mencatat, dia orangnya lugas, kritis, objektif dan friendly," kata pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro dalam acara peluncuran autobiografi dan biografi A.M Fatwa yang berjudul "Untuk Demokrasi dan Perjuangan" di ruang Abdul Muis, DPR RI, Jakarta, Rabu (25/9).
Menurut Siti, pemikiran-pemikiran A.M Fatwa tecermin dalam sikap dan perjuangan hidupnya. A.M Fatwa, kata dia, selalu konsisten dalam memperjuangkan demokrasi meski dipenjara sekalipun. "Saya membaca buku ini. Terus terang saya mendapatkan sosok Pak Fatwa yang konsisten dengan apa yang menjadi perjuangannya," ujar Siti.
Autobiografi dan biografi A.M Fatwa diterbitkan oleh PT Kompas Media Nusantara. Peluncuran kedua buku itu juga dihadiri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Meski tidak ikut dalam sesi bedah buku, Anies ikut mengomentari perjalanan hidup A.M Fatwa dalam satu bagian pengantar.
Menurut Anies, perjuangan seorang A.M Fatwa tak pernah mudah. Meski meringkuk hingga 12 tahun di balik bui, semangat hidup A.M. Fatwa tak pernah padam.