Akan lebih baik jika Kemendikbud melakukan perbaikan kurikulum, agar sesuai dengan situasi pandemi.
Komisi X DPR mengkritisi langkah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang telah mengandeng Netflix guna menyajikan film dokumenter selama pelaksanaan program Belajar dari Rumah (BDR).
Menurut Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda, film dokumenter yang bakal diputar melalui TVRI tersebut tidak akan memberikan ruang bagi tumbuhnya kreativitas anak bangsa.
Menurut Huda, akan lebih baik jika Kemendikbud melakukan perbaikan kurikulum agar sesuai situasi pandemi. Kurikulum yang adaptif dengan situasi pandemi jauh lebih penting bagi peserta didik daripada sekadar film dokumenter yang tayang seminggu sekali.
“Kurikulum pandemi ini akan memberikan panduan bagi stakeholder pendidikan untuk memberikan kejelasan target kompetensi dan metode belajar yang sesuai dengan kebutuhan, serta kondisi peserta didik,” kata Huda kepada media, Kamis (18/6).
Jika pun ingin menayangkan film dokumenter, kata dia, sebaiknya Kemendikbud menayangkan karya anak bangsa sendiri. Jangan malah mengandeng layanan video streaming yang masih belum jelas kontribusi bagi pendapatan negara seperti Netflix.