Terlepas dari itu, Ghufron meyakini, masyarakat lebih dewasa menilai kinerja KPK dibandingkan ICW.
Wakil Ketua Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK), Nurul Ghufron menganggap, Indonesia Corruption Watch (ICW) seperti orang mengidap diabetes. Pangkalnya, selalu membandingkan dengan periode komisi antirasuah sebelumnya.
Diketahui, ICW sebelumnya telah melayangkan kritik atas pujian Menteri Koordinator Hukum, Politik, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD terhadap kinerja Firli Cs lantaran KPK lebih bertaji dibandingkan periode pimpinan Agus Rahardjo.
"ICW ini seperti orang yang lagi ngidap diabet sehingga seleranya tidak bisa komprehensif. ICW tidal bisa nerima yang manis-manis, maunya yang asin-asin saja, karena kalau manis naik gula darahnya," ujar Ghufron, kepada wartawan, Selasa (29/12).
Menurut dia, ICW perlu melihat tugas dan fungsi (tusi) KPK secara utuh. Sebab, kerap menilai kinerja dari sisi penindakan. Karena itu, Gufron merasa, LSM antikorupsi itu telah mengabaikan tugas pencegahan dan pendidikan KPK.
"ICW mengabaikan kinerja pencegahan KPK, apalagi tusi mengedukasi masyarakat untuk sadar dan tidak berprilaku korup itu dianggap bukan KPK," ujar dia.