Tim dokter dari Rumah Sakit Bhayangkara kesulitan mengidentifikasi jenazah korban kecelakaan Lion Air JT610 lantaran kondisi mayat tak utuh.
Tim dokter dari Rumah Sakit Bhayangkara kesulitan mengidentifikasi jenazah korban kecelakaan Lion Air JT610 lantaran kondisi mayat tak utuh.
Kepala RS Polri Kramatjati Kombespol Musyafak mengatakan hingga pukul 23.30 WIB, post mortem telah menerima 24 kantong jenazah. Dalam satu kantong jenazah, bisa lebih dari satu korban.
"Kami belum bisa menyampaikan jumlah korban (saat ini)," katanya di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (30/10) dini hari.
Hingga pukul 23.30 WIB, post antemortem di RS Polri telah mengambil data dari 132 keluarga.
"Kami sudah menerima informasi, sebagian sudah kita ambil sampel deoxyribonucleic acid (DNA)-nya," katanya.