Tim DVI mengidentifikasi jenazah korban erupsi Semeru melalui gigi dan DNA
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri membeberkan kondisi 10 jenazah korban erupsi Gunung Semeru yang berhasil diidentifikasi. Tidak mudah mengenali jenazah korban karena data-data pendukungnya tidak selalu tersedia.
Kepala Bidang DVI Pusat Kedokteran Kesehatan Polri Kombes Ahmad Fauzi menjelaskan, penentuan identitas korban tergantung kualitas dan kuantitas data yang didapat, baik postmortem ataupun antemortem. Dia tidak memungkiri adanya kendala yang dihadapi dalam mengidentifikasi jenazah.
"Kendala yang kita hadapi adalah kita memiliki keterbatasan dari kedua data (postmortem dan antemortem) tersebut. Pada data postmortem, jenazah yang kita terima dalam kondisi yang kurang bagus," kata Fauzi dalam konferensi pers, Selasa (7/12).
Ada keterbatasan dalam mengambil data postmortem, seperti sidik jari jenazah yang rusak. Untungnya, kata Fauzi, timnya mendapat bantuan dari tim Inafis.
"Kedua, kita bisa melakukan proses DNA, tetapi DNA juga masih butuh waktu dan memang hasilnya kita tunggu yang seperti kita harapkan," ucapnya.