Konvoi khilafah bertujuan menunjukkan eksistensi kelompok teroris.
Pengamat Terorisme, Arif Budi Setyawan, memandang gerakan konvoi khilafah menjadi peringatan dini di tengah masyarakat akan kehadiran kelompok tersebut. Apalagi, kelompok yang bernama Khilafatul Muslimin ini melakukan aksi tersebut di beberapa kota.
Arif mengatakan, kelompok ini bisa menjadi materi bagi para pemberantas terorisme untuk mengingatkan masyarakat akan rawannya kelompok radikal di tanah air. Kelompok tersebut juga seakan menambah bursa kelompok terorisme di tanah air selain Jamaah Ansharut Daulah (JAD), Jamaah Islamiyah (JI), Negara Islam Indonesia (NII), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Mujahiddin Indonesia Timur (MIT), dan Islamic State of Iran and Syria (ISIS).
“Ini bisa menjadi early warning (peringatan dini) bagi masyarakat soal keberadaan kelompok ini. Sehingga bisa menjadi amunisi aparat negara dalam menjelaskan adanya kelompok-kelompok yang belum sepakat dengan wujudnya NKRI,” kata Arif kepada Alinea.id, Kamis (2/6).
Mantan anggota kelompok JI ini menuturkan, aksi yang galak dilancarkan kelompok tersebut tidak lain hanya untuk menunjukkan eksistensi. Kendati demikian, hal itu tidak bisa dianggap remeh.
Kelompok ini memang belum melakukan aksi kekerasan, namun beberapa anggota mereka banyak yang menyebrang ke kelompok lainnya seperti JAD. Tidak lain, untuk melampiaskan gerakan khilafah dengan aksi yang lebih keras dan terlibat dalam kasus terorisme.