Rudal yang diluncurkan dari kota pesisir barat daya Jangyon, terbang melintasi Korea Utara sebelum mendarat di laut lepas pantai timur.
Korea Utara melakukan uji coba menembakkan dua rudal balistik jarak pendek dalam unjuk kekuatan lainnya pada Selasa (14/3), sehari setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan memulai latihan militer yang dipandang Pyongyang sebagai latihan invasi.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan menyebutkan, rudal yang diluncurkan dari kota pesisir barat daya Jangyon, terbang melintasi Korea Utara sebelum mendarat di laut lepas pantai timur negara itu. Dikatakan kedua rudal menempuh jarak sekitar 620 kilometer (385 mil).
Jarak penerbangan yang dilaporkan menunjukkan rudal menargetkan Korea Selatan, yang menampung sekitar 28.000 tentara AS. Militer Korea Selatan menyebut peluncuran itu sebagai "provokasi besar" yang merusak stabilitas di Semenanjung Korea.
Komando Indo-Pasifik AS mengatakan, peluncuran pada Selasa, tidak menimbulkan ancaman langsung bagi sekutunya. Namun dikatakan bahwa uji coba Korea Utara baru-baru ini menyoroti "dampak destabilisasi" dari program senjata Korea Utara yang melanggar hukum, dan komitmen keamanan AS untuk melindungi kepentingan AS di Korea Selatan dan Jepang."
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan kepada wartawan, bahwa para pejabat masih mengumpulkan rincian peluncuran Korea Utara dan tidak ada laporan kerusakan di perairan Jepang.