Dedi menyampaikan, saat ini masih dilakukan proses evakuasi terhadap para pekerja lubang
Badan SAR Nasional (Basarnas) menduga meledaknya tambang batu bara pada IUP PT NAL karena kadar gas metana yang tinggi di Sawah Lunto, Sumatera Barat. Kejadian ini dimulai pada pukul 9.00 WIB, Jumat (9/12).
“Prakiraan awal, ledakan disebabkan oleh tingginya kadar gas Metana/Hidrokarbon (CH4),” kata Humas Basarnas Agus Basori dalam keterangan, Jumat (9/12).
Agus menyebut, ada lima orang rescuer dari pos SAR 50 kota telah dikerahkan. Kemudian, telah diberangkatkan juga tujuh orang personel dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Padang.
Hingga saat ini, sudah ada 11 orang yang terevakuasi dengan rincian ada satu orang luka berat dan satu orang mengalami kondisi kritis. Sementara itu, sudah ada sembilan orang yang dinyatakan meninggal dunia.
“Seluruh korban saat ini masih di RSUD Kota Sawahlunto. Tim SAR Gabungan Masih berupaya melakukan Evakuasi terhadap satu orang korban lagi,” ujarnya.