Kemenhub telah mempersiapkan sejumlah langkah jelang penyelenggaraan angkutan lebaran sejak awal 2023.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi pergerakan masyarakat pada musim mudik dan balik di periode lebaran 2023 akan mengalami lonjakan. Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, mengatakan hal ini menjadi salah satu tantangan dalam mengelola angkutan lebaran (angleb) tahun ini.
"Pengelolaan arus mudik dan balik lebaran tahun ini sangat menantang, yaitu bagaimana mengendalikan lonjakan pergerakan orang yang lebih besar dari tahun lalu, yang prediksinya mencapai 80 juta orang," kata Budi dalam keterangan resmi, Jumat (17/2).
Budi menuturkan, lonjakan ini diprediksi bakal terjadi mengingat pemerintah telah mencabut kebijakan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sejak akhir tahun lalu. Selain itu, tren kasus Covid yang terus menurun dan keadaan ekonomi di masyarakat yang semakin membaik juga menjadi salah satu faktornya.
Diungkapkan Budi, penyelenggaraan angkutan lebaran serta angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada 2022 menjadi bekal untuk meningkatkan kinerja pelayanan angkutan lebaran tahun ini.
“Dengan pengalaman empiris tahun sebelumnya, kami telah mengidentifikasi sejumlah titik krusial yang berpotensi terjadi masalah jika tidak ditangani dengan baik,” ujarnya.