Pemerintah mulai mengizinkan pariwisata Bali kembali dibuka saat pandemi.
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, sesumbar, pembukaan pariwisata Bali bakal mengurangi penyebaran coronavirus baru (Covid-19). Kilahnya, menggerakkan perekonomian lantaran pendatang diwajibkan menyertakan hasil tes cepat (rapid test).
"Misalnya dari Jakarta, mobil-mobil yang masuk harus sertakan rapid test antigen buatan dalam negeri. Sehingga, industri itu jalan juga. Ketika itu kita jalankan, saya pikir, akan juga mengurangi penyebaran itu (Covid-19)," ucapnya dalam konferensi pers, Jumat (18/9).
Pariwisata Bali kembali dibuka saat pandemi Covid-19 dengan dalih pemulihan ekonomi. Turis domestik diperkenankan berpelesiran sejak 31 Juli 2020, sedangkan wisatawan mancanegara (wisman) per 11 September secara terbatas.
Luhut melanjutkan, acara-acara keagamaan dan kegiatan perkantoran di Bali berangsur-angsur dikurangi. Pemerintah pun meminta perbaikan sistem pelayanan kesehatan di Bali, seperti fasilitas ICU.
"Terkait penyembuhan, tadi baru dilaporkan oleh Gubernur (I Wayan Koster) sudah meningkat tajam sejak itu dilakukan," klaimnya.