Jumlah dan tingkat pengangguran terbuka lulusan vokasi yang paling tinggi merupakan lulusan SMK.
Peneliti Lembaga Demografi FEB UI Dwini Handayani, memaparkan kondisi pendidikan dan pekerjaan di Indonesia. Antara lain adalah kesesuaian potensi permintaan dan ketersediaan lulusan, sumber daya manusia, kurikulum, prasarana, dan kualitas lulusan.
Menurut dia, berdasarkan olahan data Sakernas 2022, jumlah pengangguran terbuka lulusan vokasi di 2022 adalah sebesar 1,8 juta atau 22% dari total pengangguran yang mana merupakan angka yang terbilang besar. Lebih lanjut, jumlah dan tingkat pengangguran terbuka lulusan vokasi yang paling tinggi merupakan lulusan SMK.
Dwini Handayani juga menyampaikan beberapa strategi kebijakan dalam pemenuhan permintaan tenaga kerja. Yang pertama adalah pelatihan tenaga kerja yang responsif dan adaptif, sesuai dengan permintaan pasar, dan kebutuhan yang heterogen (secara umur, gender, potensi wilayah, dan jabatan pekerjaan) menggunakan modul yang menitikberatkan pada praktik dan magang serta adanya evaluasi secara berkala sesuai permintaan pasar.
"Kedua adalah mendorong penciptaan lapangan pekerjaan berkelanjutan dengan melakukan tracer study dan memperbaiki database lulusan, meningkatkan pendidikan, dan pelatihan keterampilan (lebih dari satu jenis pelatihan), mengembangkan sistem informasi pasar tenaga kerja, dan menguatkan sistem perlindungan sosial," papar dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat (31/3).
Sementara peneliti LD FEB UI Ratna Indrayanti menambahkan, jumlah pengangguran lulusan SMK tertinggi adalah bidang keahlian teknologi dan rekayasa serta bisnis manajemen. Sedangkan yang terendah pada bidang keahlian energi dan pertambangan serta seni dan industri kreatif.