"Kami telah melakukan analisa, dan masalahnya ada pada Mashariq selaku serikat penyedia."
Pemerintah menunggu hasil investigasi dari tim gabungan yang dibentuk Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi terkait permasalahan yang terjadi saat Masyair atau puncak haji. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan telah menyampaikan kepada Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq Fawzan Muhammed Alrabiah bahwa selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina) ada beberapa catatan.
Saat bertemu dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal bin Abdullah Al-Amudi di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Yaqut mengatakan terdapat permasalahan, mulai dari keterlambatan distribusi konsumsi, keterlambatan penjemputan di Muzdalifah ke Mina, hingga tenda dan toilet di Mina.
“Kami telah melakukan analisa, dan masalahnya ada pada Mashariq selaku serikat penyedia. Hal ini sudah kami sampaikan kepada Menteri Tawfiq, dan sangat responsif,” ujar Yaqut, Senin (10/7).
Mashariq adalah kependekan dari Motawif Pilgrims for Southeast Asian Countries Co, sebuah perusahaan swasta yang menyediakan paket haji dan umrah. Perusahaan ini bekerja sama dengan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi setiap tahunnya.
Yaqut melanjutkan pihaknya dengan pemerintah Arab Saudi telah sepakat membentuk tim investigasi. "Saat ini sudah dilakukan setidaknya dua kali pertemuan, dan tim ini masih bekerja. Kami akan tunggu hasilnya satu atau dua minggu ke depan. Kami apresiasi pemerintah Saudi amat kooperatif,” ujar Yaqut.