Ada daerah merasa kekurangan vaksin, ada pula ketahan di provinsi seminggu.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, saat ini ada isu kabupaten/kota merasa kekurangan atau benar-benar kekurangan vaksin Covid-19. “Yang merasa kekurangan, karena umumnya di daerah-daerah, dia terima 1000 (dosis vaksin Covid-19), dia suntik hanya 500 (dosis), yang 500 (dosis) hanya ditahan sebagai stok untuk dosis kedua,” ucapnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (24/8).
Per Senin (23/8), Indonesia 116 juta dosis vaksin Covid-19 telah didistribusikan di daerah-daerah. Lalu, hampir 91 juta dosis vaksin Covid-19 sudah disuntikan. Jadi, masih ada stok vaksin Covid-19 sebesar 25 juta dosis di daerah.
Merujuk arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kata dia, daerah jangan menahan vaksin Covid-19 yang diterima untuk dosis kedua. Sebab, pemerintah pusat (Pempus) sudah mengatur jatah vaksin Covid-19 untuk daerah.
“Jadi, pakai saja disuntik sesuai dengan aturan. Kalau ini bisa jadi suntik pertama, lakukan semuanya, kalau ini dijadikan suntik kedua, lakukan suntik kedua semuanya. Manajemen stoknya dilakukan di pusat, sehingga tidak dilakukan di daerah,” tutur Budi.
Ia mengakui, beberapa hal terkait pengaturan jatah vaksin Covid-19 masih perlu diperbaiki. Namun, sambung Menkes, sebaiknya daerah mengikuti ritme Pempus dalam pelaksanaan program vaksinasi Covid-19.