Menteri Jonan ingin studi-studi tentang air tanah dibagikan pada masyarakat.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan meninjau kajian Balai Konservasi Air Tanah di Jakarta Utara, untuk mencermati penurunan permukaan tanah di Ibu Kota. Menurut Jonan, penurunan permukaan tanah di Jakarta, salah satunya disebabkan oleh pemanfaatan air tanah yang berlebihan.
Jonan menjelaskan, hal ini harus menjadi perhatian semua pihak, karena pemerintah saja tak akan mampu mengatasinya. Butuh kesadaran dari masyarakat, untuk menggunakan air tanah dengan lebih bertanggung jawab.
"Persoalan air tanah ini adalah persoalan kita bersama. Studi-studi yang dilakukan, sebaiknya dibagikan kepada masyarakat, agar kesadaran masyarakat meningkat," kata Jonan di Jakarta, Jumat (18/10).
Jonan menjelaskan, pihaknya terus melakukan pemantauan air tanah melalui Badan Geologi. Pemantauan yang dilakukan Balai Konservasi Air Tanah (BKAT), terutama dilakukan di daerah yang memiliki potensi cekungan air tanah (CAT). Pemantauan untuk mengetahui kerusakan-kerusakan yang terjadi, baik secara kualitas maupun secara kuantitas.
Menurut Jonan, pemantauan ini penting dilakukan untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi, setelah pengambilan air tanah secara terus menerus dalam kurun waktu yang lama.