Fauzan mengaku nyaris putus asa melamar kerja. Sebab, sudah puluhan perusahaan yang ia lamar, tak berbuah penerimaan bekerja.
Suatu pagi di pertengahan Maret 2024, ponsel Fauzan berdering. Seorang pria di ujung telepon berniat mengundangnya wawancara kerja. “Saya waktu itu sempat lamar kerja di pabrik kabel di Semanan (Kalideres, Jakarta Barat),” ucap Fauzan kepada Alinea.id, Jumat (7/6).
“Tapi, setelah wawancara, saya enggak dipanggil lagi.”
Baru setahun pemuda berusia 19 tahun tersebut lulus dari SMK otomotif di bilangan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Selepas lulus, ia belum pernah bekerja. Padahal, ia sudah menebar lamaran kerja ke berbagai perusahaan.
Selagi menunggu panggilan kerja, Fauzan mencari nafkah serabutan agar tetap punya penghasilan. Akan tetapi, ia tetap berharap mendapat pekerjaan formal karena bisa memiliki upah yang jelas.
“Kalau cuma kerja serabutan enggak dapat uang yang pasti. Kadang ada, kadang enggak,” kata Fauzan.