Nasional

Mencari keadilan tragedi kerusuhan 22 Mei

“Sehari sebelumnya istri dia mimpi bahwa Farhan terjatuh di sebuah selokan dan bolong badannya terkena besi."

Minggu, 26 Mei 2019 02:15

Qireen enggan beranjak dari pusara ayahnya, meski langit sudah hampir gelap. Bocah berusia enam tahun itu masih tak percaya ayahnya, Farhan Syafero sudah pergi meninggalkan ia dan adiknya, Maula yang baru berusia setahun, untuk selamanya.

“Ayah…”

Qireen terisak, sembari memegang nisan ayahnya yang dimakamkan di TPU Rawakalong, Depok pada Rabu (22/5) sore. Bocah malang itu terlihat sangat terpukul. Ia masih berharap, ayahnya bisa pulang ke rumah mereka di Cikarang, Bekasi.

Empat hari usai ayahnya dikebumikan, Qireen terkesan belum bisa melepaskan ayahnya. Semasa hidup, Farhan begitu dekat dengan putri sulungnya ini.

Semua itu dikisahkan Syafri Alamsyah, ayah almarhum Farhan. Ia pun mengatakan, istri Farhan, Qomariah juga belum betul-betul mengikhlaskan kepergian suaminya. Qomariah tampak sangat menyesal. Sebab, ia tak berhasil melarang Farhan untuk pergi, meski firasat sudah ia rasakan sehari sebelum Farhan meninggal akibat kerusuhan pada 22 Mei lalu.

Fadli Mubarok Reporter
Fandy Hutari Editor

Tag Terkait

Berita Terkait