Sebaiknya masyarakat perlu mengubah terlebih dahulu pemikirannya untuk bisa mengamalkan nilai-nilai yang ada di dalam lima butir Pancasila.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menanggapi usul Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) agar Kementerian Pertahanan meningkatkan operasi militer selain perang dengan menerapkan wajib militer.
Menurut Ryamizard, situasi Indonesia saat ini pemerintah merasa belum perlu memberlakukan wajib militer kepada warga negaranya. Pasalnya, tak ada indikasi terjadi peperangan dalam waktu dekat.
“Sementara belum dulu lah menerapkan wajib militer. Kita belum mau perang. Bela negara itu penting, tapi ujung-ujungnya adalah Pancasila,” kata Ryamizard saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (19/6).
Sebagai gantinya, Ryamizard meminta masyarakat mengubah terlebih dahulu pemikirannya untuk bisa mengamalkan nilai-nilai yang ada di dalam lima butir Pancasila melalui kegiatan bela negara. Pancasila, lanjut dia, juga menjadi benteng agar masyarakat tidak terpengaruh dengan paham lain yang tidak sesuai dengan Indonesia.
“Bagaimana mindset kita ini tidak diubah oleh khilafah, mendirikan negara Islam. Tetap Pancasila. Itu paling penting. Kalau kita wajib militer, tapi ini (kepala) tidak diisi, berubah, itu yang bahaya," katanya.