Budi menjelaskan bahwa ada beberapa jenis booster yang tersedia, antara lain Sinovac, AstraZeneca, Moderna, Pfizer, dan Sinopharm.
Menteri Kesehatan memastikan bahwa tidak semua kelompok akan menerima vaksinasi booster yang akan dimulai tahun depan secara gratis. Hal ini Budi sampaikan dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI. Budi menjelaskan, biaya vaksinasi booster yang ditanggung negara hanya untuk penerima bantuan iuran (PBI) Jaminan Kesehatan.
"Jadi mohon maaf bapak ibu anggota DPR yang memang penghasilannya cukup, bayar sendiri, dan nanti akan dibuka boleh pilih sendiri mau yang mana," Ujar Menkes Budi Sadikin, Senin (8/11)
Budi menjelaskan, vaksinasi itu nantinya juga akan dibuka bagi golongan yang berkecukupan. Mereka bebas memilih yang mana saja, tetapi harus bayar sendiri.
Budi membeberkan, sasaran vaksinasi booster lansia ini nanti akan diberikan kepada 21,5 juta orang. Sementara itu, untuk sasaran target nonlansia atau masyarakat di atas usia 12 tahun mencapai 78,7 juta. Vaksinasi booster akan dilakukan jika sudah 50 persen penduduk mendapatkan vaksin dosis lengkap. Target vaksinasi itu ditargetkan akan tercapai pada akhir Desember 2021. Nantinya, golongan tua akan menerima vaksinasi booster terlebih dahulu karena merupakan golongan prioritas.
"Dan memang rencana ke depannya sudah kita bicarakan oleh bapak Presiden adalah ini pertama prioritas dulu, karena lansia ini tetap berisiko tinggi. Yang kedua nanti yang akan ditanggung oleh negara adalah yang Penerima Bantuan Iuran (PBI)," jelas Menkes Budi dalam rapat kerja bersama DPR, Senin (8/11/2021) via YouTube DPR RI.