Menurutnya, kader PII dapat berkontribusi dengan menanamkan semangat keislaman dan jiwa nasionalisme serta diperkuat soft skill.
Menanamkan semangat keislaman dan jiwa nasionalisme dengan seimbang merupakan hal penting. Ini untuk memberikan sumbangan yang bermakna bagi Indonesia.
Demikian sambutan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, di sela-sela Muktamar Nasional ke-32 Pelajar Islam Indonesia (PII) di Kompleks Asrama Haji Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Jumat (5/5).
"Jika semuanya dibekali dengan mental kebangsaan dan ideologi keislaman yang mantap, diperkuat dengan soft skill yang mumpuni, maka Insyaallah Indonesia Emas dapat terwujud tahun 2045 nanti," katanya.
Selain itu, Menko Muhadjir mendorong para pelajar memiliki keterampilan yang relevan dengan dunia kerja dan kehidupan di era globalisasi. Menurutnya, keterampilan nonteknis, seperti berpikir kritis, berkomunikasi, kolaboratif, percaya diri, kreatif, dan inovatif, harus dimiliki generasi muda penerus bangsa.
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini berpendapat, beberapa keterampilan nonteknis tersebut sangat penting dalam menghadapi dunia kerja yang kian kompleks dan dinamis. Pun membantu para pelajar mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa depan dengan lebih siap dan adaptif.