Tim sedikitnya akan berjumlah lima orang yang akan terdiri dari berbagai disiplin ilmu.
Merespons perang dan krisis kemanusiaan yang terjadi di Palestina, MERMER-C Indonesia menyerukan agar segera menghentikan perang untuk menghindari korban berjatuhan yang lebih banyak lagi dan memberikan kesempatan untuk menolong para korban perang
Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad menyebutkan, RS Indonesia sumbangan dari rakyat Indonesia untuk rakyat Palestina, menjadi garda terdepan dalam memberikan bantuan bagi korban perang, khususnya di Jalur Gaza bagian Utara.
RS Indonesia yang berjarak sekitar 2,5 km dari perbatasan Israel menerima jumlah korban yang begitu luar biasa. Jika hal ini terus berlanjut stok obat-obatan akan menipis dan tenaga medis akan mengalami kelelahan.
"Sampai dengan Senin (9/11) siang, RS Indonesia yang berkapasitas 230 tempat tidur tidak dapat menampung korban jiwa akibat serangan Israel. Kamar mayat penuh dan jasad-jasad yang terus berdatangan harus diletakkan di bagian luar bangunan rumah sakit," kata dia dalam keterangan resminya yang dipantau Rabu (11/10).
Dia juga menyebutkan kalau relawan MER-C Indonesia yang masih berada di Jalur Gaza berjumlah tiga orang, yaitu: Reza Aldilla Kurniawan, Fikri Rofiul Haq dan Farid Zanzabil