Tak semua profesi kerja di Jakarta bisa menikmati ritual mudik dan berlebaran bersama keluarga di kampung halaman.
Menjelang hari raya Idul Fitri, jalanan dalam Kota Jakarta relatif lengang. Tiada lagi kemacetan di jalan-jalan utama Jakarta pada pagi dan sore hari, yang membuat senewen pengendara kendaraan pribadi. Kepadatan hanya terlihat di dekat pusat-pusat perbelanjaan. Jakarta laiknya kota mati yang ditinggalkan penduduknya berlibur ke kampung halaman.
Namun, tidak semua pekerja di Jakarta memiliki kemewahan untuk mudik saat Lebaran tiba. Beberapa profesi tertentu masih tetap dituntut untuk bekerja, bahkan saat hari raya Idul Fitri. Di antaranya, polisi, bankir, dan wartawan, yang alih-alih mudik, tapi harus bertahan di Ibu Kota.
Memang tidak semua polisi diterjunkan untuk mengawal ritual mudik setiap Lebaran. Azis Sena, polisi yang Alinea temui di daerah Menteng misalnya, masih tetap bekerja hingga H-2 Lebaran, Rabu (13/6). Saat ditemui, Azis tengah beristirahat di pos polisi taman Suropati, setelah mendapat jadwal patroli malam. Ia tengah menunggu atasannya yang masih berpatroli.
"Kami tidak ada libur, paling nanti gantian aja dirolling," ujar Azis. Ia baru diberikan libur pada H+4 Lebaran. Di hari Idul Fitri nanti pun ia akan tetap bertugas menjaga Masjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat.
Walaupun Jakarta lengang pada musim Lebaran, bukan berarti pekerjaan polisi di dalam kota seperti Azis menjadi lebih mudah. Di musim lebaran seperti ini, Azis yang ditempatkan di Menteng harus lebih waspada berpatroli mengawasi rumah-rumah kosong, yang ditinggalkan pemiliknya mudik. Hari ini misalnya, ia telah berpatroli sejak Selasa malam. "Patroli kami lakukan biar rumah-rumah kosong itu tidak dimasuki pencuri," ucapnya.