Perwira militer sempat mencurigai ICMI sebagai organisasi sektarian yang membahayakan persatuan negara dan bangsa.
Puluhan pelayat yang memenuhi rumah keluarga besar almarhum BJ Habibie hanya bisa mengamini sungguh-sungguh penuturan Ilham Akbar Habibie. Putra pertama Bacharuddin Jusuf Habibie itu menyampaikan sambutan singkat memulai doa tahlilan bagi mendiang ayahnya.
Ilham mengatakan, ada kesan mendalam dari saat-saat terakhir ayahnya dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Hingga beberapa jam sebelum Habibie mengembuskan napas terakhir Rabu petang (11/9), sejumlah kerabat, sahabat, anggota keluarga, dan kolega satu per satu mengunjungi dan menciumi ayahnya. Ilham pun mencurahkan seluruh waktunya untuk menemani ayahnya di kamar perawatan Cerebro Intensive Care Unit (CICU) RSPAD Gatot Subroto.
Dalam suasana duka tapi juga diliputi kesan mengharukan itulah, Ilham mengungkapkan simbol dari nama Habibie.
“Bapak meninggal dalam pelukan cinta dari kita semua. Saya kira itu adalah (alasan) mengapa hari ini saya lihat Bapak wajahnya seperti senyum. Itulah yang saya kira harus kita artikan dari nama Habibie, ‘yang dicintai dan yang mencintai’,” ucap Ilham.
Ilham mengenang, saat upacara pemakaman pada siang harinya, ia melihat seulas senyum di wajah ayahnya. Dalam proses pemakaman, Ilham dan adiknya, Thareq Kemal Habibie, bersama-sama menadahkan tangan dalam liang untuk menerima jasad ayahnya.