Pada hari Minggu, pesawat militer dari negara-negara di Eropa dan Timur Tengah tiba di Sudan untuk menjemput warga dan diplomat mereka.
Krisis keamanan yang meningkat di Sudan telah mendorong misi evakuasi dari pemerintah di seluruh dunia dalam upaya untuk menyelamatkan warganya dari bencana yang telah membuat akses ke barang-barang penting termasuk makanan dan obat-obatan hampir runtuh.
Orang asing yang masih terjebak di negara Afrika—yang saat ini sedang tercabik-cabik oleh konflik internal—kini mengambil tindakan drastis untuk bertahan hidup. Menurut seorang anggota parlemen Inggris, beberapa bahkan mulai menyembelih hewan peliharaan mereka karena persediaan makanan habis.
Berbicara di radio BBC pada hari Senin, ketua Komite Urusan Luar Negeri Inggris memperkirakan masih ada lebih dari 4.000 orang Inggris yang menunggu evakuasi dari Sudan yang hidup dalam "ketakutan yang hina". "Saya bahkan mendengar cerita tentang orang yang membunuh hewan peliharaan mereka karena khawatir akan kelaparan," kata Alicia Kearns, menurut Independent.
Pada hari Minggu, pesawat militer dari negara-negara di Eropa dan Timur Tengah tiba di Sudan untuk menjemput warga dan diplomat mereka. Pesawat-pesawat itu mengikuti operasi yang dilakukan oleh pasukan khusus AS untuk mengevakuasi kedutaan Amerika. Sekitar 100 tentara dalam tiga helikopter dengan aman membawa diplomat Amerika keluar dari Khartoum—ibukota Sudan—ke lokasi yang dirahasiakan di Ethiopia, lapor Associated Press.
“Saya berterima kasih atas komitmen staf Kedutaan Besar kami dan keterampilan anggota dinas kami yang membawa mereka ke tempat yang aman,” kata Presiden Joe Biden dalam sebuah pernyataan. Dia juga mengecam “kekerasan tragis di Sudan” yang “telah merenggut nyawa ratusan warga sipil tak berdosa.”