Keterlibatan IA merupakan inisiatifnya sendiri dan tanpa paksaan.
Kepolisian menyatakan tersangka pelaku terorisme berinisial IA telah berkecimpung di dunia teroris sejak 2019. Awal keterlibatannya ialah saat menjalin komunikasi dan mengajak rekan-rekan di grup media sosial yang ia masuki.
Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, keterlibatan IA merupakan inisiatifnya sendiri dan tanpa paksaan. Bahkan, ia menyembunyikannya dari orang tuanya sendiri.
“Kalau keluarganya bilang tidak mengetahui,” kata Ramadhan, di Mabes Polri, Senin (30/5).
Ramadhan menyampaikan, penggalangan dana yang dilakukan IA tidak hanya berdampak untuk memenuhi kebutuhan logistik para anggota teroris. Uang tersebut juga sebagai biaya untuk mengirimkan para anggota dari kelompoknya dalam melakukan kegiatan terorisme.
Pengiriman anggota terorisme itu juga untuk menjalani latihan fisik yang bernuansa militer dan pembelian senjata.