Nasional

OTT Nyoman bukti kongkalikong DPR dan pengusaha masih marak

Nyoman digiring penyidik KPK dari Bandara Soekarno Hatta.

Kamis, 08 Agustus 2019 23:15

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menilai operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap anggota DPR menunjukkan kongkalikong antara pengusaha dan kalangan legislator masih marak terjadi. 

"Dengan kekuasaan di bidang pengawasan dan anggaran, DPR bisa memanfaatkan itu untuk urusan meminta jatah. Bisa juga dagang pengaruh. DPR dapat duitnya dari pengusaha, untuk jasa membantu pengusaha mendapatkan proyek impor tertentu," tutur Lucius kepada Alinea.id di Jakarta, Kamis (8/8)

Seperti diberitakan, KPK menangkap anggota DPR RI Komisi VI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P) Nyoman Dhamantra di Bandara Tangerang, Banten, tadi pagi. Nyoman diduga terlibat kasus suap kebijakan impor bawang. 

Lucius mengaku heran ada anggota DPR yang ditangkap karena memuluskan impor bawang. Pasalnya, DPR paling sering mengkritik kebijakan impor pemerintah. "Kongkalikong pengusaha, legislatif dan eksekutif masih umum terjadi," ujarnya.   

Ketua DPR Bambang Soesatyo menegaskan OTT KPK terhadap Nyoman murni tindakan perseorangan. "Dan bukan tindakan lembaga DPR RI," ujar pria yang kerap disapa Bamsoet itu melalui pesan singkat. 

Cantika Adinda Putri Noveria Reporter
Christian D Simbolon Editor

Tag Terkait

Berita Terkait