Proses transfer pengetahuan tidak optimal ketika pembelajaran jarak jauh berlangsung.
Para guru mesti berjuang ekstra keras untuk menyampaikan materi pembelajaran gara siswa mampu menyerap ilmu dengan maksimal saat pandemi Covid-19. Apalagi, kegiatan belajar mengajar (KBM) dilakukan jarak jauh (daring), sehingga menghilangkan pertemuan tatap muka.
Karenanya, dosen Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Pasundan, Deswita Supriyatni, mengaku, proses transfer pengetahuan tidak optimal. Terlebih, materi yang disampaikan pengajar di program studi (prodi) pendidikan jasmani, kesehatan, dan rekreasi ini identik dengan tatap muka dan praktik.
"Kendalanya saat para mahasiswa yang ada di luar daerah tidak bisa menyimak maksimal karena terjadi gangguan koneksi internet," ucapnya.
Kendala serupa dirasakan guru SDS Islam Ibnu Hajar Cipayung, Arya Wiratman. Dia berpendapat, KBM secara daringm baik secara virtual maupun video, cenderung monoton.
Meskipun demikian, tetap berusaha mengemas pembelajaran mirip seperti saat tatap muka di kelas. Karenanya, tenaga pendidik dituntut melakukan terobosan dan kreatif dalam mengajar.