Subsidi pangan murah di Kepulauan Seribu, meliputi pemegang KJP, PJLP, dan lansia sekitar 5.400 orang.
Pemprov DKI menghentikan sementara program pangan murah untuk warga di Kepulauan Seribu selama pandemi COVID-19. Kepala Suku Dinas (Kasudin) Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kepulauan Seribu, Devi Riana Sumanthi mengatakan, selama pemberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI, pasokan pangan murah untuk pemilik kartu kartu jakarta pintar (KJP), kartu lanjut usia (Lansia), dan PJLP dihentikan sementara hingga kondisi kembali normal.
"Selain masih banyaknya bantuan sosial (bansos). Ini juga terkait, pembatasan sosial untuk menghindari kerumunan. Setelah kondisi normal, kami akan lanjutkan lagi program pangan murah di Kepulauan Seribu," jelas Devi di Jakarta, Jumat.
Tercatat penerima subsidi pangan murah di Kepulauan Seribu, meliputi pemegang KJP, PJLP dan lansia sekitar 5.400 orang.
Sebelum pandemi Covid-19, subisidi pangan murah itu biasanya disalurkan Pemprov DKI ke Kepulauan Seribu, sekali dalam sebulan. Selain itu, kata Devi, ketersediaan kebutuhan pokok selama bulan Ramadan khususnya di gudang JakGrosir Pulau Tidung Kecil dan pulau permukiman penduduk masih terpantau cukum aman.
Pemprov DKI, menetapkan pemberlakuan PSBB sejak Jumat, 10 April 2020 hingga 22 Mei 2020, sebagai untuk menekan laju penyebaran wabah coronavirus atau COVID-19. (Ant)