PDIP menunggu momen yang tepat untuk mengumumkan nama pasangan Jokowi untuk Pilpres 2019. Namun, mereka sudah menetapkan 3 kriteria.
Rapat kerja nasional (Rakernas) III Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah memastikan dukungan terhadap Joko Widodo (Jokowi) untuk Pilpres 2019 mendatang. Dukungan tersebut membuat Jokowi, yang merupakan kandidat petahana, telah mengantongi dukungan dari dua partai peraih suara terbanyak pada Pemilu legislatif 2014 silam, yakni PDIP dan Golkar. Jika ditotal, suara keduanya mencapai 33,7% suara nasional, sekaligus memenuhi syarat 20% presidential threshold.
Usai Rakernas, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menginstruksikan semua kadernya untuk bergerak memenangkan Jokowi dalam kontestasi Pilpres 2019.
"Kami membuat satu rekomendasi untuk eksternal dan internal, yaitu merekomendasikan kepada semua anggota dan kader PDI Parjuangan untuk mengamankan, menjaga, dan menyukseskan pencalonan kembali Joko Widodo sebagai calon presiden 2019-2024," kata Megawati seperti dikutip dari Antara, Minggu (25/2).
Sementara Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, rekomendasi tunggal menegaskan perintah langsung Megawati kepada seluruh kader dan simpatisan partai agar tidak hanya mengamankan namun juga bergerak aktif memenangkan Jokowi di Pilpres 2019.
Meski demikian, ia menyebut pendamping Jokowi akan diputuskan oleh Megawati dalam momentum yang tepat. Terlebih keputusan Kongres PDI Perjuangan Ke-IV, telah menyerahkan sepenuhnya penentuan capres-cawapres kepada Megawati sebagai Ketua Umum PDI PP.
Adapun kriteria calon wakil presiden yang akan mendampingi Jokowi ialah memiliki ikatan yang cocok dengan Presiden Jokowi, lalu bisa menambah elektabilitas di Pemilu 2019. Kriteria tersebut juga telah dibicarakan saat Rakernas III, baik secara formal maupun non-formal.
“Ketiga, cawapres yang diusung menggambarkan Negara Kesatuan Republik Indonesia," terang Wasekjen PDI Perjuangan Eriko Sotarduga.
Eriko mengatakan partainya tidak hanya mengandalkan survei untuk memutuskan siapa cawapres yang akan diusung dan didukungnya, namun berpegang pada tiga kriteria tersebut.
Sebelumnya, sejumlah hasil survei menyebut Jokowi berada di urutan teratas capres 2019. Namanya selalu mengungguli Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Meski demikian, lembaga survei Median mengingatkan adanya tren penurunan elektabilitas Jokowi, dari 36,9% saat survei April 2017, elektabilitas Jokowi menurun jadi 36,2% di bulan Oktober 2017 dan menjadi 35% ketika memasuki Februari 2018.