Setidaknya ada tiga perusahaan Israel yang menjual teknologi alat sadap mereka ke Indonesia sejak 2017.
Sejumlah perusahaan asal Israel ditengarai telah menjual teknologi penyadapan ke Indonesia sejak 2017. Berbasis laporan penjualan, data pengadaan, dan skrining internet, investigasi Amnesty International menemukan teknologi dan alat-alat penyadapan itu dipesan sejumlah lembaga negara, di antaranya Polri dan Badan Sandi dan Siber Nasional (BSSN).
"Alat sadap invasif didesain untuk tertutup dan meninggalkan jejak minimum... Sangat sulit untuk mendeteksi kasus-kasus penyalahgunaan alat-alat ini terhadap masyrakat sipil," tulis Amnesty International dalam laporan investigasi yang diunggah di situs resmi mereka pada 1 Mei 2024.
Tiga perusahaan Israel yang terdeteksi menjual teknologi penyadapan itu, yakni NSO Group, Candiru, dan Wintego. NSO ialah perusahaan produsen Pegasus, spyware yang dipakai intelijen Arab Saudi untuk memata-matai Jamal Khashoggi.
Khashoggi ialah jurnalis berkebangsaan Arab Saudi yang tewas dibunuh saat berada di konsulat Arab Saudi di Instanbul, Turki, pada 2 October 2018. Pada 2021, investigasi "The Pegasus Project" menemukan Pegasus digunakan untuk memata-matai setidaknya 50 ribu ponsel di seluruh dunia.
Candiru atau juga dikenal dengan sebutan Saito Tech ialah perusahaan penyadapan siber yang menawarkan sistem infiltrasi siber bernama Cyrus. Dalam sebuah proposal pemasaran Candiru pada 2020, Cyrus diklaim bisa menginfiltrasi komputer, jaringan internet, serta ponsel berbasis Android dan iOS.