Museum akan menampilkan seluruh kehidupan, keteladanan, keluarga, peran perdamaian, serta peradaban yang dibangun Nabi Muhammad SAW.
Mantan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama pendirian dan pembangunan Museum Sejarah Rasulullah SAW dan Peradaban Islam di Indonesia. Kegiatan itu, didampingi Sekretaris Jenderal Rabithah Alam Islamiyah (Liga Dunia Islam) Mohammad Abdul Karim Al Issa.
Usai penandatangan tersebut, Jusuf Kalla sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam mengutarakan, kegembiraannya berkenaan rencana pembangunan museum akan segera terealisasi.
"Umat Islam di Indonesia sangat menantikan museum yang akan menyajikan sejarah Nabi Muhammad SAW untuk meningkatkan kecintaan kepada Rasulullah dan keimanannya kepada Allah SWT," kata pria yang akrab disapa JK secara tertulis, Minggu (25/10).
Penandatangan dilakukan antara Komjen Pol. (Purn) H Syafruddin selaku Ketua Yayasan Sejarah Nabi Muhammad SAW dengan Abdul Rahman bin Muhammad Al Mathar selaku Deputi Eksekutif Liga Dunia Islam, Sabtu (24/10) malam di Riyadh, Saudi Arabia.
JK menyampaikan, Museum Sejarah Rasulullah SAW dan Peradaban Islam di Indonesia akan menampilkan secara khusus bagaimana sejarah para pedagang dari jazirah Arab membawa agama Islam ke tanah air.