Epidemiolog UI, Dokter Pandu Riono mengajak para peneliti Indonesia yang tersingkirkan akibat kebijakan BRIN agar bangkit dan bersatu.
Peleburan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membuat sebagian peneliti di dalamnya kehilangan pekerjaan. Tidak banyak yang bisa masuk ke BRIN karena sebagian besar peneliti adalah non-PNS.
Mengenai pembubaran LBM Eijkman, Epidemiolog Universitas Indonesia (UI), Dokter Pandu Riono pun angkat bicara.
Melalui akun Twitternya #dprriono1 dia mengajak para peneliti Indonesia yang tersingkirkan akibat kebijakan BRIN agar bangkit dan bersatu, tidak perlu menjadi peneliti Aparatur Sipil Negara (ASN).
Dengan bangkit dan bersatu bisa membangun riset swasta atau tidak perlu kerja di Indonesia.
"Peristiwa terulang ketika IPTN dikerdilkan, banyak ahli pindah ke LN. Buka peluang baru," cuitnya dikutip, Minggu (02/01).