"Anak-anak punya ingatan yang kuat dalam merekam sesuatu. Jangan sampai mereka tumbuh dan berkembang dengan ingatan akan kekerasan."
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) diminta menerjunkan tim trauma healing untuk memberikan terapi kepada anak-anak korban kericuhan di Pulau Rempang, Batam. Ini mesti dilakukan guna mengantisipasi mereka mengalami gangguan kesehatan mental ke depannya.
"Mereka merasakan betul kepulan asap gas air mata di sekolah-sekolah mereka. Jangan sampai kejadian tersebut menimbulkan persoalan kesehatan mental di kemudian hari," ujar anggota Komisi IX DPR, Netty Prasetiyani, dalam keterangannya.
"Trauma yang berkepanjangan akan berdampak buruk bagi kesehatan psikologis, seperti PTSD dan gangguan kecemasan. Anak-anak punya ingatan yang kuat dalam merekam sesuatu. Jangan sampai mereka tumbuh dan berkembang dengan ingatan akan kekerasan," imbuhnya.
Netty juga meminta pemerintah menarik pasukan yang diterjunkan ke Rempang. "Dan mengevaluasi penanganan unjuk rasa."
Menurut politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, terjadinya kericuhan di Rempang menunjukkan pengerahan aparat disertai kekerasan tidak menyelesaikan masalah. Pemerintah sebaiknya menggunakan cara-cara yang lebih lunak.