Sebanyak 1.626 dari 5.480 konten penyiksaan terhadap hewan di medsos berasal dari Indonesia.
Pemerintah diminta bersikap tegas dalam penanganan kasus kekerasan ataupun penyiksaan terhadap hewan. Indonesia menjadi negara nomor satu dalam kasus penyiksaan hewan tertinggi di dunia dan disebarkan melalui media sosial (medsos).
"Kita minta kepada pemerintah supaya segera mengambil langkah represif terhadap pelaku kekerasan dan penyiksaan hewan-hewan yang membahayakan," kata Wakil Ketua DPR, Muhaimin Iskandar, usai menerima koalisi perlindungan hewan, Animal Lovers Bersatu, di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Kamis (15/12).
Berdasarkan data Asia For Animals Coalition, terdapat 5.480 konten penyiksaan terhadap hewan di medsos. Sebanyak 1.626 konten di antaranya berasal dari Indonesia.
Hal tersebut mestinya menjadi perhatian khusus bagi negara, apalagi penyiksaan terhadap hewan sangat erat berhubungan dengan kriminalitas, termasuk kekerasan terhadap manusia. Ini berdasarkan hasil beberapa penelitian.
"Biasanya pelaku kekerasan kepada hewan membahayakan manusia juga. Oleh karena itu, perlu perlindungan kepada hewan supaya tidak terjadi kekerasan maupun penyiksaan mutlak segera harus dilakukan," tutur Cak Imin, sapaan Muhaimin.