Berdasarkan catatan Kominfo, ada 675 laman yang telah tersusupi, secara rinci jumlah tersebut terdiri atas 221 laman lembaga pendidikan.
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), mendeteksi peretasan laman lembaga pemerintah dan pendidikan untuk judi online tersebut berlangsung sejak Agustus 2022.
Terkait hal ini, Dosen Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi USU Seniman, mengatakan, situs pemerintahan dan pendidikan seharusnya memiliki sistem keamanan tinggi.
"Situs yang disusupi kebanyakan situs pemerintah atau pun pendidikan umumnya. Banyak titik kelemahan situs-situs dalam negeri," katanya dalam keterangan, Jumat (17/3).
Seniman mengakui, memang tidak mudah untuk menghadapi serangan siber tersebut. Apalagi rentannya keamanan situs di Indonesia menjadi celah masuk menguasai laman.
Cukup banyak situs judi online juga banyak disusupi virus dan juga memiliki yang berbahaya bagi laptop atau smartphone kita. Terlebih, dampaknya dalam ancaman dari kejahatan digital.