Rekonstruksi pascagempa Lombnok terkendala tenaga fasilitator dan seumber daya manusia.
Pemerintah akan mengirimkan 3000 personel gabungan untuk membantu rekonstruksi pascagempa yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pasalnya, proses rekonstruksi masih terkendala lantaran terbatasnya tenaga fasilitator dan sumber daya manusia. Demikian pengakuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menanggapi penanggulangan bencana Lombok.
Kepala BNPB, Doni Monardo, mengatakan pihaknya bakal melibatkan TNI, Polri, dan Kementrian PUPR untuk membantu pengerjaan rekontruksi pascagempa di Lombok. Namun, pengerahan bantuan personel tersebut akan dilakukan secara bertahap.
“Tahap pertama dari fasilitator yang berasal dari Kementrian PUPR berjumlah 776 orang. Kemudian ada tambahan dari personil TNI sebanyak 500 personil, itu sudah diberangkatkan semua,” kata Doni di Jakarta pada Kamis, (23/1).
Selanjutnya, pada tahap kedua BNPB akan mengerahkan 1.500 personel gabungan dari Polri dan TNI. Kemudian pengerahan personel kembali ditambahkan pada tahap berikutnya sebanyak 1000 orang. Penambahan diputuskan setelah BNPB melakukan peninjauan ke lokasi bencana.
“Jadi totalnya sekitar 3000-an personel. Kami harapkan personel ini dapat menyelesaikan dengan cepat rumah yang rusak berat akibat terdampak bencana,” kata Doni.