Capim KPK bermasalah dinilai seperti kucing mengidap penyakit kurap.
Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) digeruduk sejumlah massa dari berbagai lembaga swadaya masyarakat (LSM). Massa yang mengatasnamakan diri Koalisi Masyarakat Sipil Darurat KPK #CicakVsBuaya4.0 itu menggelar aksi mendukung lembaga antirasuah itu terkait seleksi pimpinan.
Berdasarkan pantauan Alinea.id di lapangan, aksi dukungan dari Koalisi Masyarakat Sipil Darurat KPK #CicakVsBuaya4.0 turut diikuti oleh para pegawai KPK. Mereka berorasi di depan lobi gedung Merah Putih KPK untuk menolak para calon pimpinan (Capim) KPK bermasalah.
Penasihat KPK Mohammad Tsani Annafari, dalam orasinya menyampaikan kerja lembaga antirasuah seperti kucing yang bertugas menangkap tikus. Tikus di sini diibaratkan Tsani sebagai koruptor. Jika para Capim KPK bermasalah terpilih, menurutnya, itu seperti kucing yang sedang mengidap penyakit kulit.
"Ka lau kucingnya penyakit kurapan, dia hanya akan sibuk garuk-garuk enggak pernah tangkap. Nah, saudara capim-capim bermasalah itu ibarat kucing yang banyak kurapnya," kata Tsani di hadapan para peserta aksi di Gedung KPK, Jakarta pada Jumat (30/8).
Jika KPK dipimpin kucing kurap, lanjut Tsani, bukan hanya lembaga antirasuah yang akan bubar, namun juga penyakitnya akan akan menular. "Kalau Capimnya tadi kurapnya enggak lapor LHKPN, nanti semua pegawai KPK ketularan enggak lapor. Kalau kurapnya tadi itu pelanggaran etik, nanti semua pegawai KPK itu ketularan melanggar etik. Maka dari itu, tolak kucing kurap," ujar Tsani.