Operasi Madago Raya kedepankan soft approach untuk mengejar DPO MIT.
Operasi Madago Raya akan mengedepankan pola pendekatan soft approach pada 2022. Sebagaimana pemberitaan sebelumnya, Operasi Madago Raya diperpanjang masa kerjanya lantaran masih terdapat daftar pencarian orang (DPO) dalam pengejaran.
"Operasi Madago Raya tahun 2022 akan mengedepankan tindakan soft approach. Bagaimana cara bertindaknya? Ini semua sementara di rumuskan," ucap Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) Irjen Rudy Sufahriadi dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat (31/12).
Sebagai informasi, empat DPO teroris Poso yang masih dalam pengejaran terdiri dari dua darorang asli Poso, yaitu Suardin alias Farhan alias Abu Farhan dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang alias Basir. Sementara, dua DPO lainnya berasal dari Bima Nusa Tenggara Barat, yaitu Jafar alias pak Guru alias Askar dan Imam alias Galuh alias Nae.
Rudy menyatakan apresiasi atas capaian yang dilakukan personel Operasi Madago Raya. Pasalnya, di tahun ini berhasil menangkap lima dari sembilan DPO teroris Poso.
“Hal yang menonjol selama tahun 2021 terkait penanganan terorisme, diantaranya adalah keberhasilan menangkap lima dari Sembilan DPO teroris Poso, antara lain Ali kalora dan Jaka," ucap Rudy.