Ayunan gempa ini terasa hingga jarak yang jauh. Namun diharapkan tidak menimbulkan dampak kerusakan yang signifikan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, gempa di laut pada jarak 65 km arah Barat Laut Kota Tuban, Jawa Timur, pada kedalaman 643 km, merupakan akibat dari terjadinya deformasi. Gempa tektonik ini memiliki magnitudo M6,9.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, penyebab deformasi itu berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya. Deformasi terjadi pada lempeng Indo-Australia yang tersubduksi hingga di bawah Laut Jawa.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun atau normal fault," katanya dalam keterangan, Jumat (14/4).
Daryono menyebut, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kuta dengan skala intensitas V MMI. Getaran dirasakan hampir semua penduduk dan bahkan membuat orang banyak terbangun.
"Hingga pukul 17.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan," ucapnya.