Dari 196.457 kecelakaan lalu lintas pada 2018, 73,49% di antaranya melibatkan sepeda motor.
Sepeda motor dinilai menjadi penyumbang terbesar angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Karena itu, pemerintah diminta untuk menghentikan produksi alat transportasi sejuta umat ini.
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno mengatakan, sepeda motor di atas 80 cc menjadi penyumbang terbesar angka kecelakaan di Indonesia. Semakin besar kapasitas silinder kendaraan, maka laju kendaraan semakin cepat, sehingga potensi kecelakaan semakin besar.
"Produksi sepeda motor di atas 80 cc telah membuat bencana besar penyumbang angka kecelakaan di Indonesia," kata Djoko melalui pernyataan tertulis yang diterima Alinea.id, Minggu (1/3).
Untuk itu, MTI mengimbau Kementerian Perindustrian menghentikan produksi sepeda motor di atas 80 cc. Sebabnya, produksi kendaraan bermotor tersebut dinilai hanya untuk mencari profit tanpa mempertimbangkan aspek sosial masyarakat.
Sepeda motor dengan kapasitas mesin di bawah 80 cc sebenarnya tidak lagi diproduksi di Indonesia. Ukuran terkecil berada di angka 110 cc. Djoko pun mengakui hal ini.