Puncak perayaan Satu Abad NU akan digelar tahun depan di Jakarta.
Organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) membuka rangkaian acara Peringatan Hari Lahir (Harlah) Satu Abad NU. Yenny Wahid selaku Ketua Pelaksana (Organizing Committee) mengungkapkan, usia satu abad NU menjadi momen kebangkitan atau dalam bahasa lain disebut Renaisans.
"Renaisans mengindikasikan lahirnya suatu peradaban baru. Itu semangat yang diusung," kata Yenny dalam konferensi pers Peringatan Harlah Satu Abad NU di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (20/6) malam.
Peringatan 100 tahun NU akan jatuh pada tahun depan, namun rangkaian acara dari perayaan ini sudah akan dimulai sejak tahun ini. Yenny mengatakan, ada sejumlah agenda yang ingin dicapai dalam menyambut satu abad NU.
"Yang paling utama adalah melakukan kontekstualisasi ulang dari berbagai macam gerakan-gerakan yang menjadi dasar dari NU selama ini," ujarnya.
Gerakan ini misalnya, berkaitan dengan ekonomi umat dan pemikiran-pemikiran NU yang berakar pada tradisi. Selain itu, gerakan tersebut juga berkontribusi pada pembentukan dunia yang berkeagamaan dan kepemimpinan dunia yang mengakar pada tradisi.