Menurut Kapolri, persatuan dan kesatuan seluruh elemen dibutuhkan dalam menghadapi dinamika global yang penuh ketidakpastian.
Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, mengajak para pemuda turut andil dalam menjaga persatuan sekaligus menghindari polarisasi. Hal-hal tersebut, menurutnya, merupakan cita-cita yang dibangun dalam Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 dalam kerangka NKRI.
"Dengan dasar Pancasila, semboyan Bhinneka Tunggal Ika, tentunya selalu kita jaga yang tentunya tadi, menjadi kesepakatan dan nilai-nilai yang terus kita besarkan untuk menjaga agar tidak ada polarisasi di tengah situasi seperti ini," ucapnya saat memberikan orasi kebangsaan dalam Peringatan Sumpah Pemuda di UIN Walisongo Semarang, Jawa Tengah (Jateng), pada Sabtu (29/10).
Sigit menambahkan, refleksi atas Sumpah Pemuda 94 tahun silam adalah bagaimana terus mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Menurut eks Kabareskrim Polri ini, hal tersebut menjadi syarat utama menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
"Tentunya juga menjadi modal bagi kita untuk terus bisa melangkah dan melaksanakan apa yang menjadi visi misi kita menuju Indonesia Emas di tahun 2045," tuturnya.
DIrinya berpendapat, rasa persatuan dan kesatuan dari seluruh elemen bangsa, termasuk mahasiswa dan pemuda, juga dibutuhkan dalam menghadapi dinamika global yang penuh ketakpastian. Apalagi, masalah tersebut bakal memengaruhi situasi regional.