Pemerintah diminta transparan dan terbuka menjelaskan tujuan vaksinasi mandiri.
Anggota Komisi IX DPR, Netty Prasetiyani, menilai, akan terjadi mubazir anggaran dalam program vaksinasi mandiri jika berjalan. Keborosan itu, diprediksi bakal terjadi lantaran sasaran target penerima vaksin Covid-19 gratis bakal terdongkrak dengan adanya vaksinasi mandiri.
"Kalau program (vaksinasi) ini hanya mengejar target 181 juta penerima vaksin, maka berpotensi redundant (mubazir) dalam penganggaran," kata Netty, dalam keterangannya, yang diakses Selasa (2/3).
Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kata Netty, sempat menyampaikan bahwa alokasi belanja vaksin untuk 181 juta target penerima menggunakan dana APBN. "Jangan sampai segelintir orang mendapatkan keuntungan, sementara negara dirugikan," terangnya.
Kendati demikian, Netty meminta, pemerintah untuk transparan dan terbuka menjelaskan tujuan vaksinasi mandiri. Dia pun mempertanyakan, jumlah target vaksin mandiri yang bakal digelar oleh perusahaan.
"Apakah sasarannya di luar 181 juta peserta? Atau apa? Pemerintah kan, sudah menetapkan 70% populasi ini untuk mencapai immunity sebagai basis tujuan vaksinasi dan menjamin gratis. Apalagi, pengusaha juga belum memberikan data peserta vaksinasi ini," ujar Netty.